Scroll Untuk Lanjut Membaca
Tol Sigli–Banda Aceh: Baru Dibuka, Sudah Berbayar, Nyawa Melayang

BANDA ACEH ll detektif investigasi gwi.com ll – Sebuah kecelakaan maut di Jalan Tol Sigli–Banda Aceh, KM 11, Padang Tiji, pada Rabu, 20 Agustus 2025, menyisakan tanda tanya besar. Tiga orang tewas, dua lainnya terluka. Namun yang lebih mengusik adalah dugaan kelalaian pihak pengelola tol yang justru membuka akses jalan yang disebut-sebut “belum siap dilintasi”.

Direktur Kantor Hukum Perjuangan, Gozali Marbun, menuding ada kejanggalan serius. Menurutnya, korban masuk melalui gerbang tol Padang Tiji tanpa hambatan. Mereka bahkan diminta membayar tiket secara manual kepada petugas. “Kalau memang jalan belum selesai, kenapa pintu tol dibuka dan ada pungutan pembayaran? Ini jelas tak masuk akal,” kata Gozali usai menjenguk korban selamat di RSUD Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh.

Yang lebih mencurigakan, setelah kecelakaan terjadi, pengelola tol berdalih ruas itu sebenarnya belum bisa dilewati. Gozali menilai alasan tersebut sekadar tameng untuk lari dari tanggung jawab. “Nyawa manusia seolah dianggap tak bernilai. Ini bukan sekadar kecelakaan, tapi ada unsur kelalaian fatal,” tegasnya.

Ironisnya, hingga kini pihak Jasa Raharja dan manajemen pengelola tol belum menampakkan diri, apalagi menemui keluarga korban. Tidak ada keterangan resmi, tidak ada permintaan maaf. “Sikap bungkam ini semakin menambah luka keluarga korban,” ujar Gozali.

Kasus ini akan dikawal seratus advokat dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Mereka menuntut polisi mengusut tuntas, bukan sekadar formalitas. Namun, sampai berita ini diturunkan, Polda Aceh dan Jasa Raharja masih bungkam

Red

Reporter: Jurnalis GWI-Banten