Sulut- detektifinvestigasigwi.com ll
Kasus Viral tambang ilegal di Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara yang telah menelan korban jiwa meninggal dunia salah satu warga Fedro Tangkotow domisili Desa Basaan di pertambangan emas ilegal yang dikelola Sie You Ho di Alason Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Kamis, 13/03/2025.
Miris kasus tambang emas Ratatotok banyak dugaan konspirasi dan keterlibatan baik di daerah maupun di pusat mulai dari para oknum di Pemerintahan, APH, Aktivis hingga oknum wartawan yang ada di Sulawesi Utara. Pemberitaan terkait kasus tambang emas Ratatotok ini sudah mulai terlihat dengan adanya beberapa media online yang membuat berita klarifikasi sampai memakai nama salah satu aktivis Sulut inisial DP.
Salah satu Aktivis Sulut insial DP dari hasil investigasi tim awak media ternyata orang dalam Boss tambang emas ilegal di Ratatotok yang selama ini membackup sang Biggboss Sie You Ho asal China yang diketahui sudah berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) dan tinggal di Jakarta.
Dalam pemberitaan media online dan pernyataan salah satu Aktivis Sulut insial DP ini diduga seperti memakai sistem “Tukar Kepala” untuk mencari pelaku lain untuk bisa dibebaskan dari segala tuduhan atau pelanggaran hukum terkait kasus tambang emas Ratatotok yang telah menelan korban jiwa meninggal dunia.
Lebih miris lagi pada hari Rabu, 12/03/2025 sekitar pukul 17:30 bertempat di salah satu Cafe tepatnya depan Ex Hollywood seputar Tikala Kota Manado, kurang lebih sekitar 30 orang terlihat beberapa aktivis dan wartawan yang diduga sengaja dihubungi oleh insial DP Aktivis Sulut dan juga orang kepercayaannya sang Biggboss Sie You Ho pemilik perusahaan tambang ilegal di Ratatotok.
Pertemuan para wartawan serta aktivis Sulut diduga sengaja dikumpulkan DP untuk bisa membackup pemberitaan maupun statmen yang negatif terhadap sang Biggboss Sie You Ho agar bisa lolos dari jeratan hukum atau bebas dari kasus tambang emas Ratatotok ini.
Salah satu sumber terpercaya mengatakan pertemuan di depan Ex Hollywood Tikala ini Aktivis Sulut insial DP tidak datang dan berlanjut ke Kawasan Megamas serta berkumpul di depan Rumah Makan Hok Lae beberapa menit menunggu sang Aktivis Sulut insial DP akhirnya tiba menggunakan mobil warna putih DB XXXX N.
Terpantau beberapa aktivis Sulut berada di depan Rumah Makan Hok Lae bahkan mirisnya lagi ada beberapa wartawan senior yang sudah mempunyai nama baik serta reputasi media yang terkenal di kalangan jurnalis Sulut lebih khususnya di Kota Manado. Ujar sumber terpercaya.
Ketua Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI) Sulawesi Utara (Sulut), Jeffrey Sorongan, dengan tegas meminta agar DP segera diperiksa oleh pihak kepolisian terkait ucapannya yang menyebutkan bahwa lahan Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang memakan korban jiwa bukan milik Sie You Ho.
DP harus diperiksa. Dia sebagai Humas harus tahu betul soal tarik-menarik kepemilikan lahan, izin, orang asing ditempat itu, hingga masalah limbah. Tidak mungkin dia tidak tahu soal itu,” ungkap Sorongan dengan tegas saat ditemui di salah satu rumah kopi di depan Lapangan Sparta Tikala, Jumat (14/3/2025).
Sorongan juga menilai, pernyataan DP yang dianggap tidak jelas tersebut bisa memunculkan banyak pertanyaan, terutama terkait dengan peran orang asing dalam pertambangan ilegal yang telah beroperasi bertahun-tahun di wilayah tersebut.
Bahkan, ia menyarankan agar DP segera ditahan dan diperiksa oleh kepolisian untuk mengungkap kebenaran terkait aktivitas pertambangan yang telah menelan korban tersebut.
“Jangan sampai aparat kecolongan. Peran Humas dalam institusi sangat krusial, dan DP jelas tahu apa yang terjadi di lapangan. Kalau dia terbukti ikut terlibat, sesuai dengan undang-undang Tipikor, dia bisa dijerat karena turut serta,” tegas Sorongan.
Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk menghubungi DP melalui nomor 0812876656xx guna meminta klarifikasi namun tidak membuahkan hasil.
Pakuku belum memberikan respons atas permintaan klarifikasinya.
Masyarakat kini menunggu langkah tegas Kapolda Sulut untuk memeriksa DP dan mengungkap semua fakta di balik tragedi yang terjadi di Alason Ratatotok tersebut yang telah menelan korban jiwa. Ujar Jeffry Sorongan.
Pengamat Lingkungan serta Aktivis Nasional Indonesia Moh Gempar di Jakarta mengatakan bahwa kasus tambang emas Ilegal yang terjadi di Sulawesi Utara tepatnya di Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu Tambang Ratatotok beberapa waktu lalu menjadi Viral dan perhatian para Aktivis di seluruh Indonesia. ya namanya juga Tambang Emas Ilegal sudah menjadi rahasia umum dimana pasti banyak para oknum yang terlibat.
Kasus Tambang Ratatotok yang ada di Sulut ini bukan hanya keterlibatan para oknum Pemerintah,APH serta Aktivis lokal maupun oknum wartawan di daerah saja, fakta keterlibatan para oknum sudah pasti sampai di Pusat, sang Biggboss Sie You Ho diduga punya akses dan jaringan di Mabes Polri terkait dugaan para oknum APH yang terlibat
di daerah Sulawesi Utara harus di usut tuntas.
Sangat tidak masuk akal dan logika para Jenderal di Polda Sulut kok tidak tahu ada beberapa anggota Brimob yang bertugas menjaga keamanan di perusahaan tambang emas Ilegal dan lebih mirisnya lagi ada surat tugas atau surat perintah bagi anggota jaga yang secara tidak langsung menjadi korban atau pelaku dalam kasus tambang emas Ratatotok di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang telah menelan korban jiwa.
Sudah saatnya bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk mengambil tindakan tegas dan menjadikan pekerjaan rumah untuk membersihkan para Oknum Petinggi di Mabes Polri siapa saja yang terlibat membackup para Biggboss Tambang Ilegal yang ada di seluruh Indonesia lebih khususnya di Sulawesi Utara dimana sang Biggboss Sie You Ho pemilik perusahaan tambang emas ilegal di Ratatotok ini untuk tetap di proses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Saya berharap kepada bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo bersama jajaran institusi Kepolisian Republik Indonesia bisa menjaga Marwah serta nama baik Polri. Kalau di atas bersih otomatis dibawah pasti juga bersih dan bisa mendukung penuh program Asta Cita agar bisa selaras dengan Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
(Redaksi)