

“Kalau Mau Kirim Surat, Di Kantor Saja, Jangan kemari, Jangan Di Kediaman Wali Kota Langsa, Karena Kami Sudah Di Perintahkan Tidak Boleh Terima Surat”.
Aceh |detektifinvestigasigwi.com- Sungguh sangat memalukan, serta sungguh sangat cukup gawat. Seorang ajudan wali kota langsa, terkesan berang dan juga merasa super power. Yang mengaku dirinya, sebagai oknum polisi di reskrim polres langsa.
Pada saat wartawan media online ini, tergabung bersama aktivis LSM bungoeng lam jaroe aceh-kota langsa. Yang berlokasi di areal penjagaan pos sat-pol pp pendopo wali kota langsa, yaitu “Jefri Santana S Putra SE”. Sewaktu melayangkan surat, dan juga menitipkan surat kepada pihak personil sat-pol pp kota langsa. Serta juga disinyalir adanya penolakan terhadap pihak sat-pol pp itu, terdengar pula. Celotehannya itu, oleh salah seorang yang di sebut nama panggilannya. “Adi gayo”, dirinya mengomentari.
“Kalau mau kirim surat, di kantor saja. Jangan kemari, jangan di kediaman wali kota langsa. Karena kami sudah di perintahkan oleh wali kota langsa, jangan terima surat apa pun. Tidak boleh terima surat, walau pun di pendopo ini. Pendopo ini, juga kediaman wali kota. Walau pun rumah dinas, jadi tolong hargai saya, jangan gila kalian aja. Yang kalian tunjukkan pada kami, kami juga punya gila. Nanti kami takut, itu karena surat ancaman untuk wali kota langsa”. Tuturnya, “adi gayo” menuduhkan dari pihak aktivis LSM bengoeng lam jaroe langsa. Dengan nada komentarnya, terkesan mengajak keributan. Sabtu 21/06/2025, sekitar pukul.14.15.wib.
Pantauan wartawan media online ini kembali, setelah terdengar bahasa ajudan wali kota langsa itu. Yang sedikit berang serta mengajak kegaduhan kepada pihak aktivis LSM bengoeng lam jaroe langsa tersebut, yang di ketahui oleh wartawan media online ini. Seharusnya ajudan wali kota langsa itu, yang dirinya juga menyebut sebagai oknum polisi di reskrim polres langsa. Seharusnya, jangan berbahasa emosi dan kasar. Sementara itu, dari pihak aktivis LSM bengoeng lam jaroe bersama wartawan. Datangkan dengan secara santun juga sopan, ini malah kok malah berang.
Menurut bung “Zulfadli” itu, sebagai aktivis LSM bengoeng lam jaroe aceh-kota langsa tersebut. Menyikapi hasil yang di sebut-sebut dirinya ajudan wali kota langsa, yang juga sebagai oknum polisi di reskrim polres langsa. Dengan panggilan “adi gayo”, yang turut mengomentari apa yang dia ucapkan itu. “Jujur sebelumnya, saya selaku aktivis LSM bengoeng lam jaroe. Merasa tidak senang, di perlakukan lembaga saya seolah-olah lembaga saya ini. Lembaga saya, yang sifatnya mengancam wali kota. Pada hal, saya sudah berapa banyak menjaga aset negara di NKRI ini. Di situ lah, awal mulanya saya terkesan tidak senang. Dengan tata cara bicara ajudan wali kota langsa itu, yang tidak punya etika dan sopan santun di dalam berbicara. Dengan mengedepankan emosinya dari pada akal sehatnya”, ujarnya bung “zul” itu.
Bung “zul”, menambahkan kembali komentarnya itu. Kalau memang tidak mau menerima surat dari lembaga swadaya masyarakat (lsm), tolong jangan tinggal lagi di pendopo tersebut. Karena pendopo itu, adalah milik negara. Negera itu, adalah rakyat. Dan saya juga berharap, kepada wali kota langsa. Tolong juga di usulkan, agar ajudannya itu. Dari polisi yang baru menjabat tersebut, yang bisa bersopan satun. Bukannya ajudan yang berani duel bersama LSM dan wartawan seperti sekarang ini, pungkasnya. Oleh bung “zulfadli”, sambil menutup komentarnya kepada wartawan sabtu 21/06/2025 sekitar pukul.15.26.wib.
(Pasukan Ghoib/Team Aktivis LSM Bengoeng Lam Jaroe)
Reporter:
GWI Aceh Perwakilan GWI Aceh