Aceh Tamiang |detektifinvestigasigwi.com- Diduga menggunakan koperasi desa merah putih, sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. Untuk melaksanakan bimbingan tehnis (BIMTEK),  di medan.
Diduga menggerogoti dana desa se-kecamatan manyak payed kabupaten aceh tamiang provinsi aceh. Dugaan berdalih bimbingan tehnik (bimtek), program pelaksanaan pelatihan peningkatan kapasitas pemberdayaan masyarakat desa. Tentang koperasi desa merah putih, ini hanya sebagai penutupan belangnya saja. Agar bisa terkuras uang desa, yang diduga di mainkan oleh pejabat di kabupaten aceh tamiang.
Sebagai dukungan-dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, yang diduga adanya program pelatihan peningkatan kapasitas pemberdayaan masyarakat desa itu. Ujar sejumlah sumber media ini, yang berhasil di himpun senin 23 juni 2025.
Dengan modus berdalih bimtek, dengan secara terselubung. Yang di laksanakan acara tersebut, di daerah medan sumatera utara (sumut). Yang katanya juga, akan di berangkatkan pada hari ini senin 23 juni 2025. Yang dugaan juga, pihak penyelenggara acara kegiatan berdalih modus bimtek pelatihan program koperasi merah putih tersebut. Dari pihak kecamatan manyak payed di kabupaten aceh tamiang, yang ternyata menggunakan dan juga menggerogoti dana desa berjumlah 36 desa. Jumlah pesertanya mencapai 144, peserta dalam satu desa diberangkatkan hanya 4 orang dengan biaya untuk 1 orang peserta Rp 6,5 juta. Sebutnya sumber media ini lagi.
Parahnya lagi, ketika sejumlah kalangan wartawan media ini. Melakukan jafrian konfirmasi melalui chat whatsapp selularnya camat itu, di nomor 085262xxxx46. Tentang giat sudah pasti 1 desa 4 orang, jadi di se-kecamatan manyak payed berjumlah 36 desa x 4 peserta = 144 peserta, dengan menelan baya Rp.6.500.000/peserta. Apa benar itu pak camat. Ijin jawabannya pak camat, terkirim oleh kalangan sejumlah wartawan media ini senin 23/06/2025 sekitar pukul.09.31.wib.
Namun, sampai berita ini di turunkan secara publik di berbagai media. Pihak camat kecamatan manyak payed, belum memberikan komentarnya. Yang terkesan membungkam, kepada wartawan media online ini.
Sementara itu, sejumlah masyarakat kecamatan manyak payed kabupaten aceh tamiang provinsi aceh. Mendesak kepala kejaksaan tinggi (kejati) aceh, untuk segera melakukan penyidikan terhadap kepala desa. Yang ikut serta sebagai peserta bimtek, yang di buat-buat selama 4 hari 3 malam. Yang diduga kembali, menelan dana milyaran rupiah sebut sejumlah masyarakat.
Dugaan bimtek ini, disebut-sebut adanya terlibat sejumlah pejabat di aceh tamiang.
Salah seorang pejabat di kabupaten aceh tamiang, yang berhasil di hubungi media ini senin 23 juni 2025. Juga menyebutkan, bimtek yang dilakukan oleh sejumlah oknum itu. Hanya untuk meraih keuntungan nya secara pribadi, sebut kalangan pejabat di kabupaten aceh tamiang itu.
Dari sisi lainnya juga, wartawan meminta tanggapan mengenai hal ini. Kepada pihak pemerhati pembangunan, khususnya bung zul selaku aktivis LSM bungoeng lam jaroe provinsi aceh. Beliau menanggapi hal ini, “saya heran kenapa selalu saja ada oknum-oknum pejabat. Yang suka sekali mengikut campur tangan alias mengobok-obok dana desa, sementara itu. Masih banyak pembangunan di setiap desa masih membutuhkan dana desa itu, pada hal. Dengan program mereka perbuatan itu, ujung-ujungnya minta jatah belah. Karena di anggap dana desa teramat banyak jumlahnya, pada hal dana desa itu. Seharusnya berpulang ke desa, bukan bisa di miliki dan di kuasai secara terselubung oleh pihak instansi di pemerintahan kecamatan manyak payed tersebut. Dengan cara lintas sektoral, hanya membina bukan mencari keuntungan di sana. Pungkasnya, oleh bung zul itu. Senin 23/06/2025, sekitar pukul.12.40.wib.
(Pasukan Ghoib/Team Lsm BLJ Aceh)

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Dugaan Berdalih Bimtek, Dalam Program Pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan Masyarakat Desa Di Medan : Kejati Aceh Didesak Periksa Datok Kecamatan Manyak Payed

Reporter: GWI Aceh Perwakilan GWI Aceh