Terutama Provinsi Aceh, Di 3 Kabupaten/Kota, Yang Diduga, Masih Terima Setoran Serta Masih Saja Menjadi Pengawal Barang “Ilegal Drilling” Mulai Dari Aceh Timur Sampai Turunnya Ke Kabupaten Langkat Provinsi Sumut.
Kota Langsa |detektifinvestigasigwi.com- Pada sebelumnya, dari pihak lembaga swadaya masyarakat (LSM) bungoeng lam jaroe aceh-kota langsa. Sudah sempat pernah melakukan serta mengingatkan kembali kepada bapak kapolri di mabes polri bersama panglima TNI di mabes TNI daerah jakarta selatan, melalui pemberitaan media online ini juga pada media online lainnya.
Yang berjudul, dalam pemberitaan secara publik itu. Yaitu, Ketua LSM Bengoeng Lam Jaroe. Ingatkan Kapolda Aceh Dan Pangdam IM Aceh, Tertibkan Bawahannya. Terbitan pada hari minggu, tanggal 8 juni tahun 2025 beberapa pekan lalu.
Berikut, pada pemberitaan yang kembali sempat pernah telah terjadi secara publik di media online ini dan pada media online lainnya itu juga. Berjudul, Aktivis LSM Bengoeng Lam Jaroe Langsa. Ingatkan Kembali, Desak Kapolri Dan Panglima TNI Di Jakarta Selatan. Untuk Segera Tanggapi, Surat Yang Telah Di Layangkan. Juga Telah Tiba, Di Kantor Mabes Polri Serta Mabes TNI.
Terkait, Banyaknya Oknum-Oknum Bawahannya. TNI/Polri Daerah 3 Wilayah Kabupaten/Kota, Dugaan Menjadi Pengawal Dan Juga Terima Setoran. Turunnya Minyak Mentah Ilegal, Gunakan Armada Mobil Truck Cool Diesel. Antar Lintas Provinsi, Juga Menumbalkan Atas Nama Masyarakat Sipil. Demi Raih Keuntungan Besar, terbitan pada hari kamis 19 juni 2025 pekan lalu.
Dan juga, dari pihak aktivis LSM BLJ aceh-kota langsa. Sempat pernah melayangkan surat, masing-masing di tujukan oleh kapolri di mabes polri. Bersama panglima TNI, di mabes TNI di jakarta selatan. Melalui tanda pengiriman surat tersebut, dari kantor pos dan giro daerah kota langsa. Kemarin, mulai tanggal pengiriman KC langsa 24400.
Terkirim tanggal posting 11 juni 2025, sekitar pukul posting.12.24.wib. Masing-masingnya ke mabes polri serta mabes TNI di jakarta. Beserta juga tiba di mabes polri pada tanggal, 16/06/2025 sekitar pukul.11.06.wib.
Paket surat tersebut, di terima oleh ka.setum mabes polri di jakarta. Telah di terima oleh petugas di ruangan mail room, dengan kode connote. P2506110069273, berikutnya kembali. Surat yang telah di layangkan, ke pihak panglima TNI di mabes TNI jakarta selatan. Juga telah tiba, pada tanggal 16/06/2025. Sekitar pukul.13.23.wib. Paket surat dari aktivis LSM bengoeng lam jaroe aceh-kota langsa, telah di terima oleh pihak “cahyowati setum TNI 97”. Di terima oleh petugas mail room mabes TNI di jakarta selatan, dengan connote nomor P2506110069452.
Namun, dalam minggu belakangan ini. Sampai saat ini, pejabat aparat penegak hukum (APH) yaitu polri dan TNI tertinggi di NKRI jakarta selatan. Terkesan adem-adem ayem saja, malah. Sesuai hasil pantauan wartawan media online ini, juga media online lainnya. Bahkan LSM BLJ aceh-kota langsa itu, barang berbentuk “ilegal drilling” alias minyak mentah ilegal, asal kabupaten aceh timur. Yang turun ke langkat sumatera utara, masih terus beroperasi tanpa ada hambatan apa pun.
Berlanjut, dari pihak aktivis LSM bungoeng lam jaroe aceh-kota langsa. Mengecam ke dua pejabat tertinggi itu, mulai dari kapolri bersama panglima TNI, di jakarta selatan. Jangan tunjukan kemunafikan tindakan hukum, kalau tidak mau melakukan tindakan tegas secara hukum terhadap bawahannya. Mulai dari kabupaten aceh timur, kota langsa serta kabupaten aceh tamiang. Yang terutama, mulai dari 3 polres kabupaten/kota. Diduga terus menerima setoran dari para big bos para mafia pemain minyak mentah ilegal alias “ilegal drilling”, berikutnya. Menjadi pengawalan armada mobil truck cool diesel bermuatan minyak mentah ilegal, oleh oknum-oknum TNI di 3 kabupaten/kota itu.
Mulai dari aceh timur, kota langsa dan juga sampai aceh tamiang. Terus turun ke lokasi kilang suling, kabupaten langkat provinsi sumut. Apakah itu, namanya polri presisi. Apakah itu, namanya polri miliknya masyarakat. Dan di lanjuti kembali, menurutnya oleh bung “zulfadli”.
Sebagai aktivis lsm blj aceh-kota langsa, kembali menyikapi. Kinerja bapak kapolri beserta bapak panglima TNI di jakarta selatan, mengomentari dengan secara tegas. “Saya harap segenap pejabat pemerintah indonesia, dan juga pejabat aparat penegak hukum negara. Bersama aparat benteng negara, masal ilegal minyak mentah itu. Bukan perbuatan yang hal biasa, apa lagi sampai-sampai ada keterlibatan oknum-oknum aparat. Tentunya hal ini, salah satu dugaan penghianatan terhadap negara. Apa lagi, khususnya di aceh. Di 3 kabupaten/kota,” tandasnya oleh bung “zul”. Menyikapi secara tegas, kepada wartawan media online ini. Selasa 24/06/2025, sekitar pukul.17.51.wib.
(Jihandak Belang/Team Aktivis LSM BLJ Aceh)

Reporter: GWI Aceh Perwakilan GWI Aceh