Jakarta |detektifinvestigasigwi.com- Prasarana pendidikan merupakan komponen utama dalam menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, utamanya pada jenjang pendidikan tinggi. Sebagai upaya meningkatkan kapasitas pendidikan di sektor manufaktur, kementerian pekerjaan umum mendukung infrastruktur pendidikan dengan membangun gedung technopole kampus 2 Politeknik Manufaktur Bandung. Yang berada di desa jati sawit kecamatan kaso kandel kabupaten maja lengka jawa barat 27 juli 2025.
Pembangunan Kampus 2 Politeknik Manufaktur Bandung di Majalengka bagian dari program Pemerintah dalam mendukung percepatan pengembangan kawasan Rebana dan Jawa Barat bagian Selatan, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2021. Kehadiran Kampus 2 Politeknik Manufaktur diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten di bidang manufaktur untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur di kawasan Rebana.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045. Dengan selesainya kampus ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas para mahasiswa dan pendidik dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar dan penelitian, khususnya di bidang manufaktur.
Sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo, pendidikan adalah salah satu pilar utama pembangunan nasional. Meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa menjadi prioritas Kementerian PU.
Pembangunan Gedung Technopole dimulai pada Desember 2023 di atas lahan seluas 133.955 m², mencakup dua gedung utama berlantai empat dengan total luas bangunan 19.301 m². Saat ini seluruh pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung Technopole oleh Kementerian PU selesai 100% dan telah dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar.
Bangunan gedung Technopole mengusung konsep center of technology, center of competency, center of industrial partnership, dan center of business development. Dilengkapi pula dengan ruang kuliah I-SMART (Integrated Smart Classroom), metode pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), serta konsep Teaching Factory yang mengintegrasikan dunia akademik dan industri. Fasilitas modern yang dibangun ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan industri manufaktur nasional sekaligus mendorong percepatan pembangunan kawasan secara berkelanjutan.
Tak hanya bangunan utama, Kementerian PU juga membangun infrastruktur pendukung seperti jalan kawasan dan sistem utilitas MEP (Mekanikal, Elektrikal, Plumbing) serta lansekap. Seluruh infrastruktur bangunan dirancang dengan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH), sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
(Red/Biro Komunikasi Publik Kementerian PU)