Scroll Untuk Lanjut Membaca
Yayasan Sentuhan Insan Peduli Resmi Berdiri: Detektif Investigasi Soroti Gerakan Sosial yang Nyata, Bukan Pencitraan

SERANG – detektifinvestigasigwi.com | Di tengah banyaknya lembaga sosial yang hanya ramai saat publikasi, kehadiran Yayasan Sentuhan Insan Peduli di Desa Mangunreja, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, tampaknya patut mendapat sorotan tajam—dalam arti positif.

Berbeda dari sekadar seremoni, Grand Opening yayasan ini pada malam 10 Muharram 1447 H justru menjadi momentum konkret menebar kebermanfaatan. Acara dikemas dalam Tabligh Akbar, santunan anak yatim, hingga khitanan massal. Bukan hanya simbolik, ratusan warga menyaksikan dan merasakan langsung manfaatnya.

Ketua Umum Yayasan, Abi Yatim Utama, dalam pernyataannya kepada wartawan menggarisbawahi bahwa yayasan ini lahir dari rasa tanggung jawab sosial yang mendalam.

“Kami tak ingin hanya muncul saat momen Muharram. Ini awal dari kerja sosial jangka panjang, dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Abi menyampaikan rencana besar pembangunan Islamic Center dua lantai, yang akan difungsikan sebagai pendopo sosial dan pusat ilmu. Bukan wacana kosong, masyarakat setempat mulai melihat tahapan awal realisasi.

Tim Detektif Investigasi GWI menelusuri latar belakang yayasan, dan menemukan bahwa struktur legal, program kerja, serta jaringan kolaboratif yayasan ini relatif rapi. Bahkan, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah turut memberikan dukungan aktif. Wakil Bupati Serang dan Kepala Desa Mangunreja hadir langsung di acara tersebut, mengindikasikan legitimasi sosial dan politis yang kuat.

Pembina yayasan, Hj. Tati Sumiyati, S.Ag, turut menekankan perlunya kolaborasi nyata dengan pemerintah, swasta, dan pelaku UMKM. Ia menyebut Mangunreja punya potensi produk lokal seperti kue lapis lengkap dan bolu Koja yang bisa dikembangkan.

“Kami ingin yayasan ini bukan hanya jadi tempat santunan, tapi juga wadah tumbuhnya ekonomi umat,” ujarnya.

Analisa Detektif Investigasi:
Dalam lanskap lembaga sosial yang seringkali tidak transparan dan hanya aktif saat sorotan media, Yayasan Sentuhan Insan Peduli menampilkan narasi berbeda—dengan struktur, program, dan rencana kerja yang layak diapresiasi. Meski masih di tahap awal, indikator positif telah muncul.

Catatan kritis: Sejauh ini belum ditemukan indikasi penyimpangan atau potensi konflik kepentingan dalam pendanaan dan operasional yayasan. Namun, tim detektif akan terus memantau jalannya program-program mereka, apakah benar menjangkau masyarakat kecil atau terjebak pada agenda simbolik belaka.

Untuk saat ini, Yayasan Sentuhan Insan Peduli layak mendapat label:
“Bekerja dalam diam, membumi dalam aksi.”

(Redaksi Detektif Investigasi GWI)

Reporter: ZULKARNAIN IDRUS