DetektifinvestigasiGWI.com | Sampang – Di tengah gempuran masalah sosial dan ekonomi yang kian menghimpit warga, secercah harapan hadir dari Karang Taruna Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang. Kamis (7/8/2025), organisasi kepemudaan ini menggelar Sunat Massal Gratis bagi 25 anak dari berbagai desa—aksi nyata yang mendapat respons positif dari masyarakat.
Berlokasi di Pendopo Kecamatan Jrengik, kegiatan sosial ini menggandeng tim medis profesional dari Rumah Sakit Qonaah. Dengan peralatan steril dan prosedur standar medis, pelayanan sunat dilakukan secara gratis, aman, dan penuh perhatian.
Ketua Karang Taruna Jrengik, Nuryanto, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf karena keterbatasan kuota. Namun ia menegaskan, program ini hanyalah langkah awal.
“Kami tidak ingin setengah hati. Ini baru permulaan. Ke depan, lebih banyak anak akan kami fasilitasi. Kami ingin semua anak Jrengik merasakan manfaat nyata dari keberadaan kami,” tegasnya.
Pantauan tim DetektifinvestigasiGWI.com di lokasi, suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa sejak pagi. Anak-anak tampak antusias, sementara orang tua menunjukkan rasa syukur yang dalam.
Salah satu orang tua peserta bahkan menyebut program ini sebagai “penyelamat ekonomi keluarga”.
“Kalau ke klinik bayar mahal, belum tentu kami sanggup. Tapi hari ini anak saya disunat gratis, dapat bingkisan, dan pelayanannya profesional,” ungkapnya.
Dukungan datang dari Plt Camat Jrengik, Khoirul Anam, yang menyebut kegiatan ini sebagai bukti bahwa pemuda bisa mengambil peran besar dalam menjawab persoalan masyarakat.
“Ini bukan hanya aksi sosial, tapi bentuk kepemimpinan berbasis solusi. Saya apresiasi setinggi-tingginya,” ujarnya kepada awak media.
Karang Taruna Jrengik memastikan bahwa sunat massal ini bukan kegiatan seremonial tahunan. Mereka berkomitmen menjalankan gerakan sosial berkelanjutan—mulai dari pengobatan gratis, beasiswa pendidikan, hingga pelatihan keterampilan kerja bagi pemuda desa.
“Kami tidak butuh panggung. Yang kami inginkan adalah perubahan nyata di desa ini. Hari ini sunat, besok pelatihan, lusa bantuan pendidikan,” tutup Nuryanto dengan nada penuh optimisme.
Program ini menjadi bukti bahwa ketika pemuda, medis, dan pemerintah bersinergi, perubahan sosial bukan sekadar wacana. Karang Taruna Jrengik telah memberi contoh, bahwa keberpihakan pada rakyat kecil tak harus menunggu momentum—cukup dimulai dengan niat dan tindakan konkret.
Pewarta: Amin J | Detektif Investigasi GWI