Scroll Untuk Lanjut Membaca
Seram! Warga Desa Cinta Rakyat Mengaku Diteror dan Diancam, Siap Gelar Aksi Demo Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa Picu Ketegangan, Warga Tuntut Kades Dinonaktifkan

Deli Serdang |detektifinvestigasi.gwi.com – Ketegangan memuncak di Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan. Puluhan warga secara terbuka menantang kekuasaan Kepala Desa Adi Kustiono dengan melayangkan surat tuntutan resmi kepada Bupati Deli Serdang dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD). Mereka meminta agar sang kades segera dinonaktifkan terkait dugaan penyalahgunaan Dana Desa Tahun Anggaran 2023–2024.

Namun, di balik tuntutan itu, warga mengaku kini hidup dalam bayang-bayang ancaman dan teror, terutama saat malam tiba.

 

Ancaman Lewat Telepon, Teror Mencekam di Malam Hari

“Kami ditelpon langsung oleh Kepala Desa dan Kadus IV. Mereka marah karena kami ikut menandatangani tuntutan. Dibilang kami cari masalah, padahal kami cuma ingin keadilan,” ujar Sarah, salah satu warga yang ikut menandatangani tuntutan, saat ditemui Rabu (4/6/2025).

Sarah bahkan menyebut sejumlah warga merasa diawasi dan diteror setelah menyuarakan aspirasinya. “Kami seperti hidup dalam tekanan. Kalau memang tidak bersalah, kenapa takut terhadap laporan rakyat?” ungkapnya geram.

Tuntutan Jelas: Nonaktifkan Kades Sebelum Demo Meletus

Warga menyatakan penonaktifan sementara Kepala Desa Adi Kustiono adalah langkah mutlak demi menjaga netralitas proses hukum dan mencegah potensi intimidasi lanjutan, termasuk penghilangan bukti dan tekanan terhadap saksi.

“Kami tidak ingin konflik terbuka, tapi kalau aspirasi kami diabaikan, kami siap turun ke jalan. Ini peringatan serius!” tegas Sarah.

Surat resmi dengan nomor 002/TUNTUTAN-MSY/CR/V/2025 telah dilayangkan, lengkap dengan bukti dugaan mark-up proyek, pengadaan fiktif, dan penyalahgunaan dana desa untuk kepentingan pribadi serta keluarga.

Laporan: Muhammad Zulfahri Tanjung

Reporter: ZULKARNAIN IDRUS