JAKARTA, DetektifInvestigasiGWI.com | Sabtu, 12 Juli 2025 – Pengadilan Tinggi Jakarta menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Percepatan Penyelesaian Perkara dan Penguatan Integritas” pada Jumat, 11 Juli 2025 di Aula Ansyahrul, Gedung Pengadilan Tinggi Jakarta. Namun di balik kemasan profesional dan tampilan formal kegiatan ini, tersirat sebuah pertanyaan mendasar: apakah integritas aparat peradilan benar-benar telah siap diuji secara nyata di tengah krisis kepercayaan publik terhadap lembaga hukum?
Kegiatan ini melibatkan para Hakim, Panitera, Panitera Pengganti (PP), dan Panitera Muda dari seluruh Pengadilan Negeri se-wilayah DKI Jakarta. Dibuka oleh Karel Tuppu, S.H., M.H. selaku Ketua Pelaksana, dan dilanjutkan sambutan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta, Nugroho Setiadji, yang menegaskan pentingnya sinergi antara efisiensi dan integritas.
Namun apakah sekadar sambutan cukup untuk menjawab sorotan publik terhadap maraknya keluhan penundaan perkara, eksekusi yang tidak berjalan, hingga dugaan permainan “pasal berbayar”?
Bimtek ini menghadirkan tokoh-tokoh penting:
- Albertina Ho – Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta
- Dr. Pahala Nainggolan – Eks Pejabat Struktural KPK
- Karel Tuppu, S.H., M.H. – Hakim Tinggi PT Jakarta
- Dr. Catur Iriantoro, S.H., M.Hum – Hakim Tinggi PT Jakarta
Dalam tujuh materi utama yang dipaparkan dan dimoderatori oleh Teguh Harianto, S.H., M.H., terungkap isu-isu krusial seperti:
- Pedoman Anonimisasi (SK KMA 2-144/2022)
- Catatan pengawasan internal terhadap PN
- Permohonan dan pemberian restitusi korban pidana (PERMA No. 1/2022)
- Masalah putusan perdata dan celah hukumnya
- Polemik eksekusi dwangsom
- Suap dan gratifikasi dalam tubuh peradilan
- Arahan moral oleh Ketua PT Jakarta
Pemaparan Dr. Pahala Nainggolan soal korupsi di lingkungan peradilan membuka mata banyak peserta. Ia menyebut masih adanya “zona nyaman koruptif” di balik toga hakim dan ruang sidang. Ia menantang institusi peradilan untuk berani bersih dari dalam, bukan sekadar tampil rapi di permukaan.
Peserta tampak aktif berdiskusi, namun sejumlah sumber internal yang enggan disebutkan namanya mengaku skeptis terhadap tindak lanjut pasca Bimtek. “Bicara soal integritas itu bagus, tapi selama belum ada penegakan tegas terhadap oknum, ya semua hanya teori di atas podium,” ujar salah satu Panitera Pengganti kepada tim investigasi kami.
Kegiatan ditutup secara resmi oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta dan disertai pemberian suvenir. Namun publik menanti lebih dari sekadar suvenir: mereka menuntut perubahan nyata di lapangan. (Red)
Redaksi DetektifInvestigasiGWI.com
Tegas Membongkar, Berani Mengungkap