Scroll Untuk Lanjut Membaca
Dugaan Ijazah Palsu Wakil Bupati Langkat: Mahasiswa Bergerak, Targetkan Mabes Polri 17 Juli!

Jakarta – DetektifInvestigasigwi.com | Kasus dugaan pemalsuan ijazah oleh Wakil Bupati Langkat, Tiorita br Surbakti, kembali mencuat dan menebar aroma tak sedap di balik dinding kekuasaan Kabupaten Langkat. Kini, bukan hanya laporan formal yang berbicara — gerakan mahasiswa Sumatera Utara siap mengepung Mabes Polri untuk menuntut keadilan yang lama dibungkam.

Ade Rinaldi Tanjung, Koordinator Aksi, membeberkan bahwa laporan resmi telah dilayangkan ke Bareskrim Mabes Polri pada 23 Juni 2025. Namun, alih-alih mendapat respon cepat, laporan tersebut justru terkesan masuk kotak, mirip pola yang terjadi sebelumnya di Polres Langkat dan Polda Sumatera Utara.

“Ini bukan pertama kalinya kasus ini dilaporkan. Tapi selalu berujung senyap. Kenapa? Apa ada kekuatan besar yang melindungi? Kami menduga ada permainan kotor yang sedang bekerja di belakang layar,” ujar Ade, penuh tekanan.

Mahasiswa tak hanya datang dengan orasi. Mereka akan membawa dokumen bukti, kronologi kejanggalan, hingga hasil penelusuran lapangan yang menunjukkan indikasi kuat bahwa ijazah yang digunakan oleh Tiorita br Surbakti patut diragukan keasliannya.

“Kami telah mengumpulkan informasi dari sumber-sumber pendidikan terkait legalitas ijazah. Kami temukan sejumlah ketidaksesuaian. Jika Mabes Polri tidak segera menindak, maka patut dicurigai bahwa ada intervensi kekuasaan yang berupaya menghalangi keadilan,” tegas Ade.

Langkat sendiri tengah berada di bawah sorotan nasional: dari dugaan korupsi kepala daerah, kongkalikong proyek, hingga nepotisme struktural. Dugaan ijazah palsu ini hanyalah potongan kecil dari sistem kekuasaan yang busuk dari akar.

Mahasiswa menilai, jika seorang pejabat bisa naik dengan dokumen palsu, maka seluruh sistem pemerintahan dan pelayanan publik di Langkat sudah rusak sejak awal. Mereka menyebut kasus ini sebagai “bom waktu demokrasi lokal” yang bisa meledak kapan saja jika terus dibiarkan.

“Kami tak akan berhenti di Mabes Polri. Jika perlu, kami akan bawa laporan ini ke Ombudsman, Komnas HAM, bahkan ke Presiden. Hukum harus bicara. Jangan sampai aparat menjadi alat pembungkam kebenaran,” ancamnya.

Sampai berita ini dipublikasikan, Tiorita br Surbakti masih menutup diri dari permintaan klarifikasi. Tak satu pun pernyataan atau bukti tandingan yang disampaikan. Sebuah sikap yang justru memperkuat kecurigaan publik.


Tim Investigasi DetektifInvestigasigwi.com terus menyusuri setiap jejak dalam kasus ini — mulai dari data pendidikan, alur legalisasi dokumen, hingga jaringan kekuasaan yang diduga melindungi pelaku. Kami percaya: kebenaran tidak bisa dipalsukan, dan rakyat tidak boleh dipimpin oleh kebohongan.
Terus ikuti laporan eksklusif kami.


 

Reporter: ZULKARNAIN IDRUS