Oleh: Leriadi
Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik UNAS Jakarta / Politisi Partai Golkar
Jakarta – detektifinvestigasigwi.com | Sumatera Utara pernah skeptis. Ketika Musa Rajekshah alias Ijeck dipercaya menahkodai DPD Partai Golkar Sumut, suara-suara sumbang bergema: “Ia tak akan mampu!” Namun sejarah mencatat sebaliknya. Di bawah kepemimpinan Ijeck, Partai Golkar Sumut tidak hanya bangkit, tetapi mencatat sejarah politik yang tak terbantahkan.
Kepemimpinan Berbasis Spirit dan Aksi Nyata
Kepemimpinan Ijeck tak semata strategi politik. Ia memadukannya dengan spiritualitas dan kerja nyata: hablum minallah dan hablum minannas berjalan seiring. Janji membangun 99 masjid warisan cita-cita sang ayah telah ia wujudkan hingga 60 titik, bahkan dibarengi pembangunan rumah ibadah lintas agama—bukti komitmen Ijeck pada toleransi dan pluralisme di Sumut.
Fakta Politik: Golkar Unggul di Sumut
Bukan retorika—di bawah kendali Ijeck, Golkar Sumut melejit dari 15 kursi DPRD pada Pemilu 2019 menjadi 22 kursi pada Pemilu 2024. Hasil ini bahkan menumbangkan dominasi PDIP yang selama ini jadi penguasa. Lebih dari itu, Ijeck juga mencetak rekor sebagai peraih suara tertinggi DPR RI dari Dapil Sumut. Sebuah prestasi personal dan kelembagaan yang patut dicatat.
Mereka yang dulu mencibir, kini diam membisu.
Sikap Legowo: Tak Maju Cagub, Dukung Penuh Partai
Meski unggul dalam survei dan mendapat dukungan luas untuk maju sebagai Cagub Sumut 2024, Ijeck menunjukkan sikap negarawan. Ia mundur teratur, mengikuti keputusan DPP Golkar. Ini bukan kelemahan, tetapi bukti loyalitas terhadap keputusan partai. Tak semua politisi bisa sebijak ini.
Soliditas Teruji: Dukung Bahlil Tanpa Syarat
Dalam Munaslub 2024, Ijeck membuktikan dirinya bukan sekadar kader, tapi pemimpin sejati. Ia tanpa ragu menggerakkan seluruh jajaran Golkar Sumut mendukung Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum. Bahkan saat berpeluang besar masuk jajaran elit DPP Golkar, Ijeck memilih bertahan di Sumut—meneruskan perjuangan akar rumput untuk kemenangan Pemilu 2029.
Tetap Rendah Hati Meski Dikhianati Dinamika
Dalam politik, dinamika adalah keniscayaan. Saat penunjukan Ketua DPRD Sumut tak berpihak padanya, Ijeck kembali menunjukkan kelasnya. Tak gaduh, tak membuat drama. Ia tunduk pada garis komando partai. Konsistensi ini menunjukkan kedewasaan politik dan kekuatan integritas.
Golkar Butuh Pemimpin Berdedikasi
Dalam waktu dekat, Musda Golkar Sumut akan digelar. Momentum ini harus dilihat secara objektif oleh DPP Golkar. Dengan torehan prestasi yang jelas—peningkatan kursi legislatif, kontribusi pada kemenangan pilkada, dan loyalitas tanpa batas—tidak ada alasan untuk tidak mempercayakan kembali kursi Ketua DPD Partai Golkar Sumut kepada Musa Rajekshah.
Penutup: Suara Rakyat, Suara Golkar
Golkar bukan partai ecek-ecek. Golkar adalah partai kader dan prestasi. Ijeck adalah representasi nyata dari keduanya. Maka untuk menyongsong Pemilu 2029 dengan target lebih besar, Golkar butuh sosok yang telah teruji, berdedikasi, dan terbukti menang.
Ijeck harus kembali memimpin Golkar Sumut. Demi suara rakyat, demi kejayaan Golkar.
Ijeck Terus Berkarya.