Kab. Serang – detektifinvestigasigwi.com ll Dunia maya kini telah menjadi tempat yang hampir tak terpisahkan dari keseharian kita. Setiap hari, kita terbiasa dengan interaksi yang mengalir tanpa batas, di mana rupa dan identitas tak selalu tampak jelas. Namun, berbeda halnya dengan dunia nyata, yang sering kali dipenuhi oleh birokrasi yang hanya bisa diakses oleh sebagian kalangan tertentu.
Ketika silaturahmi yang seharusnya terbuka untuk siapa saja, malah terkesan hanya untuk kelompok tertentu, pertanyaan besar pun muncul: apakah kita benar-benar sulit untuk saling menghadap dan berbicara? Atau, apakah keterbatasan waktu dan kesempatan yang membuat kita terhalang untuk bertemu? Bukankah kita semua, pada dasarnya, memiliki hak yang sama untuk waktu dan perhatian?
Dalam banyak kesempatan, kita datang dengan harapan dan niat baik, berusaha untuk menyempatkan diri. Namun, sering kali kenyataan tak sesuai harapan. Tidak ada toleransi, tidak ada dispensasi, dan perbedaan kalangan menjadi penghalang utama. Inilah yang membedakan dunia maya dengan dunia nyata, di mana perbedaan status dan posisi terkadang menjadi pemisah yang tak terlihat.
Bagaimana kita bisa meruntuhkan tembok-tembok yang ada, jika tidak ada usaha bersama untuk membuka ruang bagi setiap orang, tanpa memandang latar belakang atau kalangan? Dunia maya mungkin menawarkan kemudahan dalam berinteraksi, namun kita tidak boleh melupakan pentingnya silaturahmi yang hangat dan penuh toleransi dalam dunia nyata.(Red)