Bogor |detektifinvestigasigwi.com- Inilah potret kehidupan Rakyat di Indonesia sekarang ini dimana mana dari Sabangeureike “, ujar Prof Dr Sutan Nasomal SH MH pakar jukum internasional. Ekonom, menjawab materi pertanyaan para pemimpin redaksi media cetak dan onlen di kantornya markas pusat partai oposisi merdeka di jakarta 14/8/2025.
Yang mana dikatakannya, sebuah kisah pilu Andri bersama keluarga dari surade kabupaten suka bumi tidur di emperan toko selama 4 tahun dekat lampu merah ciawi bogor.
Bersama istri yang sangat sabar menerima kehidupan pahit yang di jalani bersama suami yang hanya bisa bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan sangat minim. Tidur bersama anak anaknya yang balita berusia 4 tahun dan berusia 2 bulan di emperan toko beralaskan kardus. Ibu eli asal Cikajang Garut memiliki anak dua bernama ikbal usia 4 tahun dan refan usia dua bulan. Masih bayi yang ikut tidur di emperan toko
Andri yang dulu bekerja sebagai buruh kuli di perkebunan atau ladang, kini sudah tidak ada lagi. Karena sulitnya, lapangan pekerjaan di surade.
Andri terpaksa merantau ke Bogor Ciawi dengan pekerjaan sebagai pemulung selama 4 tahun lebih. Sangat sulit pekerjaan di kampung walau mencari upah 30.000 atau 50.000 per/hari.
Hidup dalam kemiskinan dan tak mampu mengontrak rumah petakan, dengan penghasilan setiap hari hanya Rp.30.000 bersama keluarga bertahan hidup apa adanya.
Selama berumah tangga, belum pernah mendapatkan sumbangan apa pun dari pemerintah.
Setiap setahun sekali andri pulang ke cikajang garut, karena ibadah ramadhan (bulan puasa) bersama anak istri.
Lahan perkebunan masyarakat banyak berganti menjadi perkebunan kelapa sawit di pegang perusahaan, maka masyarakat di daerah tidak mendapatkan pekerjaan selama di surade kabipaten suka bumi.
Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH, pemerhati masyarakat miskin sangat prihatin dengan keadaan saat ini. 80 tahun indonesia merdeka masyarakat kelaparan dan bertambah miskin makin banyak, perkebunan masyarakat menjadi tempat mencari nafkah selama ratusan tahun di banyak daerah dari sebelum INDONESIA ini ada. Mensejahterakan masyarakat kampung dan mencukupi kehidupan masyarakat, kini lahan perkebunan berganti menjadi ribuan hektar kelapa sawit. Dan tidak lagi memberikan pekerjaan, untuk masyarakat dulu bercocok tanam dan menjaga hutan raya.
Prof Dr KH Sutan Nasomal SH,MH. Meminta Presiden RI Jendral Haji Prabowo Subiyanto, dan negara indonesia. Untuk memperhatikan masyarakat di daerah, yang kehilangan lahan pekerjaan juga di tambah sulit karena perkebunan sawit tidak mampu menyerap masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Perkebunan pedesaan dan persawahan telah berganti alih fungsi, sangat banyak msyarakat pedesaan terpaksa menjadi pemulung dan hidup terlunta lunta tidak memiliki penghasilan.
Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH kepada media menyampaikan kepada media. Ada jutaan keluarga miskin yang semakin miskin meninggalkan desa. Bahkan pengangguran yang jumlahnya puluhan juta. Negara harus menolong Masyarakat pedesaan agar bisa memiliki penghasilan untuk bisa hidup di negara Indonesia dan tanah airnya.
Andri sebagai pemulung bercerita kondisi anak anak yang sering sakit. Kalau anak anak sakit biasanya di bawa pulang ke kampung karena tidak ada keluarga di bogor dan tidak ada biaya.
Prof KH DR Sutan Nasomal SH,MH mengatakan. Semoga para petinggi di negara Indonesia baik Bupati Walikota Gubernur mau turun langsung menolong Masyarakat pedesaan dan buka lapangan pekerjaan. Jangan ada lagi merampas tanah Masyarakat.
Kekuatan Sabar yang luar biasa yang Masyarakat berikan kepada Negara Indonesia ada atas akhirnya
(Red/Nara Smber : Prof DR KH Sutan Nasomal SH,MH Pakar Hukum Internasional, Ekonom Juga Presiden Partai Oposisi Merdeka Serta Jenderal Kompii Dan Pendiri/Pengasuh Ponpes ASS SAQWA PLUS Jakarta 08118419260)