LANGKAT – DetektifInvestigasiGWI.com |Di balik gedung megah Pemkab Langkat, ada bau busuk yang menyengat—dan kini makin terendus tajam ke permukaan. Wakil Bupati Langkat, Tiorita br Surbakti, tengah dikepung sorotan publik. Dugaan penggunaan ijazah palsu menyeret namanya dalam pusaran skandal moral dan hukum yang mencoreng institusi pemerintahan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Sunyi yang Mencurigakan: Wakil Bupati Langkat Dituding Gunakan Ijazah Palsu, Tapi Diam Seperti Mayat Politik!

Namun yang lebih mencekam dari kasus ini adalah: diamnya sang pejabat. Bisu. Senyap. Seolah-olah seluruh rakyat Langkat adalah boneka yang tak berhak tahu siapa pemimpinnya.

Laporan resmi telah dilayangkan ke Bareskrim Mabes Polri pada 23 Juni 2025. Tapi—seperti banyak kasus elite lainnya—berkasnya seolah tenggelam di lemari besi kekuasaan. Tidak bergerak. Tidak disentuh. Tidak ada suara.

Mahasiswa Sumatera Utara murka. Mereka menyebut ini sebagai pengkhianatan terang-terangan terhadap akal sehat bangsa. Aksi besar-besaran pun digelar, dan mereka sudah menjadwalkan: 17 Juli 2025, Mabes Polri akan diguncang gelombang perlawanan!

“Jika negara diam, maka kami yang bersuara! Jika aparat pura-pura buta, maka kami akan buka matanya! Kami tidak akan biarkan Langkat dipimpin oleh pemalsu ijazah!” tegas Ade Rinaldi Tanjung, Koordinator Aksi.

Investigasi internal tim DetektifInvestigasiGWI.com menemukan indikasi serius:

  • Nama Tiorita br Surbakti tidak ditemukan dalam sistem pencatatan akademik nasional.
  • Institusi pendidikan yang disebut dalam dokumennya tidak mengeluarkan pernyataan resmi apapun.
  • Bahkan, sejumlah pejabat di Pemkab Langkat mengakui bisik-bisik internal soal kejanggalan tersebut telah lama beredar.

Namun yang terjadi malah pembiaran. Skenario pembungkaman? Atau jaringan perlindungan kekuasaan? Semua kemungkinan kini terbuka—dan semua mata mengarah ke satu nama: Tiorita.


Kami Catat Fakta yang Tak Bisa Dibungkam:

🟥 Dugaan ijazah palsu bukan isu receh—ini kejahatan jabatan.
🟥 Diamnya Tiorita adalah bentuk perlawanan terhadap transparansi.
🟥 Diamnya aparat adalah indikasi negara sedang kalah oleh tekanan elit.
🟥 Jika terbukti palsu, maka seluruh tindakan dan kebijakan Wabup tidak sah dan melanggar hukum.


DetektifInvestigasiGWI.com tidak bermain di permukaan. Kami masuk ke dasar — membongkar data, mencocokkan arsip, dan memantau siapa yang mencoba menutupi borok ini dari dalam.

Dan satu hal yang pasti:
Jika negara gagal membersihkan sendiri lukanya, maka rakyat akan menjadi pisau bedah yang memotong nanahnya sampai ke akar.


17 Juli bukan sekadar demonstrasi. Itu peringatan keras: jangan main-main dengan kesabaran rakyat. Karena saat pemimpin palsu terus disembunyikan, maka kepercayaan publik akan berubah menjadi ledakan.
Dan kami di garis depan untuk memastikan itu bukan hanya gertakan.

 

Redaksi

Reporter: ZULKARNAIN IDRUS