Jakarta – detektifinvestigasiGWI.com | Dugaan mega korupsi dalam pemberian kredit ke PT Sri Rejeki Isman, Tbk (PT Sritex) mulai membuka tabir gelap persekongkolan di balik meja bank dan institusi keuangan. Kamis, 3 Juli 2025, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI resmi memeriksa dua sosok penting yang diduga punya andil besar dalam meloloskan kredit bermasalah dari tiga bank daerah ke PT Sritex dan entitas anak usahanya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Kredit Fiktif ke PT Sritex? Kejagung Bidik Direktur Asuransi & Analis BRI yang Diduga Jadi Kaki Tangan Skema Licik

 

Mereka adalah:

  • OK, Direktur PT Asuransi Jasa Indonesia
  • FZW, mantan Junior Analis Bank BRI tahun 2017 yang menyusun MAK (Memorandum Analisa Kredit) yang menjadi dasar pengucuran dana

 

Dua nama ini bukan sekadar saksi biasa. Dari hasil investigasi detektifinvestigasiGWI.com, keduanya disebut sebagai “pemain kunci” dalam dugaan manipulasi dokumen dan rekayasa kelayakan kredit, yang mengalir dari Bank BJB, Bank DKI, dan Bank Jateng ke perusahaan tekstil yang sedang megap-megap secara finansial.

 

Fakta mencengangkan mulai muncul: kredit diberikan saat PT Sritex sudah menunjukkan tanda-tanda kolaps, namun tetap dinyatakan “layak” melalui dokumen analisis yang diduga kuat dibuat atas pesanan.

 

Tak hanya itu, keterlibatan perusahaan asuransi negara pun mulai disorot. Apakah asuransi dijadikan tameng legal untuk menutupi bobroknya kondisi debitur? Apakah ada deal gelap di balik penjaminan risiko?

 

Pemeriksaan terhadap OK dan FZW merupakan upaya penyidik dalam menggali jaringan yang lebih dalam. Kasus ini tidak berdiri sendiri. Indikasi korupsi berjemaah melibatkan oknum bankir, analis kredit, hingga lembaga penjamin, mulai terkuak.

 

“Ini bukan kredit biasa. Ini kredit yang digiring jadi bancakan, didandani cantik di atas kertas tapi busuk di dalam,” ujar salah satu narasumber internal penegak hukum kepada tim investigasi.

 

Tersangka ISL dan kawan-kawan sudah ditetapkan, tapi sinyal kuat muncul bahwa akan ada tersangka baru, karena dugaan keterlibatan makin meluas dan menyasar hingga ke elite lembaga keuangan.

 

Tim detektifinvestigasiGWI.com terus menelusuri:

  • Siapa yang mengatur arus uang ini?
  • Siapa yang “memoles” laporan analisa?
  • Dan siapa yang menikmati hasil kredit busuk ini?

Kami tak berhenti sampai semua topeng terbuka.

 

Reporter: ZULKARNAIN IDRUS