Detektif-Investigasigwi.Com. SERANG – PKBM adalah singkatan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, sebuah lembaga pendidikan nonformal yang dibentuk masyarakat untuk masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PKBM hadir untuk memberikan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua kalangan masyarakat, baik perkotaan maupun pedesaan, untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar lebih mandiri dan produktif, yaitu melalui program paket A, B dan C serta pelatihan keterampilan lainnya.
Namun menjadi sorotan, dugaan penyalahgunaan fungsi lembaga ini kembali mencuat, salah satunya menimpa PKBM Nur Assidqi Banten, yang beralamat di Kampung Kupa Handap, RT/RW 02/01, Desa Sukadana, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Berdasarkan data tahun ajaran 2025/2026, PKBM tersebut dilaporkan memiliki 350 peserta didik, terdiri dari 231 laki-laki dan 119 perempuan. Adapun data sarana dan prasarana yang tercatat meliputi:
Ruang kelas : 8
Ruang pimpinan : 1
Ruang guru : 1
Ruang toilet : 1
Ruang bangunan pendukung : 1
Total : 12 ruang.
Berdasarkan investigasi media GWI di lapangan pada Senin, (10/11/2025) menunjukkan, Lokasi PKBM tersebut hanya berupa satu bangunan menyerupai rumah dan tidak adanya aktivitas belajar mengajar, dan tidak seperti yang dilaporkan dalam data Dapodik (Data Pokok Pendidikan).
Sanusi, salah satu Ketua RT.02/01 Kp.Kupa Handa mengungkapkan, bahwa bangunan tersebut diduga tidak berijin.
Kalau kegiatan belajar mengajar sih ada walaupun jarang, namun saat mendirikan bangunannya diduga tidak ada ijin, seharusnya gak dimana – mana kalau ada bangunan apalagi buat pendidikan sekolah itu harus ada ijin lingkungan ke RT atau ke desa, jangan mentang – mentang tanahnya milik pribadi atau keluarganya sementara ijin tidak ada, jangankan ijin lapor pun tidak ada. Ungkap RT Sanusi dengan nada kesal.
Omah, salah seorang warga sekitar saat dikonfirmasi, mengatakan, bahwa kegiatan belajar di tempat itu jarang berlangsung.
“Kalau aktivitas belajarnya paling Sabtu dan Minggu. Itupun paling banyak cuma 10 sampai 15 orang yang datang, tidak menentu dan paling sedikit 3 orang tidak sampai ratusan orang” Ujarnya.
Adapun Guru yang mengajar, menurut Omah berjumlah kisaran 5 sampai 6 orang.
Aya Kepalana geh (Kepala Sekolah-red), yakni Bu Esih, tapi untuk Guruna mah, Bu Ica, Bu Sri, Bu Khoirunnisa, Bu Iyah, Bu Isah, Bu iti dan pak Bahar, eta mah sekeluarga kabeh, kecuali Bu Ica dan Bu Sri jadi jumlahna kisaran 5 sampai 6 orang saja, sedangkan Bu Esih mah jarang ka sakolah, hanya kalau ada pengawas dari Serang (Dinas-red) kakarak aya. Tuturnya dengan bahasa sunda.
Sementara Esih, kaka dari Kepala Sekolah PKBM Nur Assidqi yang tak lain Khoirunnisa saat dikonfirmasi media GWI dikediamannya pada Senin, (10/11/2025) membenarkan berdasarkan data Dapodik memiliki peserta 350 orang.
Ya benar, berdasarkan data Dapodik yang dilaporkan itu valid, jumlah peserta didik semuanya 350 orang, yang terdiri dari 231 laki – laki dan 119 perempuan. Ujar Esih.
Adapun jumlah guru, sarana dan prasarana saat ditanya seperti yang dilaporkan di Dapodik, yaitu ruang kelas ada 8, ruang pimpinan ada 1, ruang guru ada 1, ruang toilet ada 1 dan ruang bangunan pendukung ada 1 total 12 ruang, bahwa benar data tersebut agar sinkron dengan jumlah peserta.
“Memang itu data yang dilaporkan, artinya antara data yang dilaporkan di Dapodik harus sinkron, yaitu ruang kelas ada 8, ruang pimpinan ada 1, ruang guru ada 1, ruang toilet ada 1, dan ruang bangunan pendukung ada 1, total 12 ruang, dengan jumlah peserta 350 orang termasuk guru semuanya ada 11 orang. Ujarnya.
Ia juga sangat senang, dengan adanya PKBM banyak manfaat yang didapat
PKBM ini kan kegiatan pendidikan untuk masyarakat, terutama masyarakat yang putus sekolah karena tidak mampu, maka dengan adanya PKBM ini kami senang karena banyak yang kami bantu yang tadinya putus sekolah, yang putus asa untuk sekolah, akhirnya bisa sekolah melalui PKBM, bahkan ada banyak yang lulus sampai melanjutkan kuliah termasuk membantu siswa yang tidak mampu hingga mendapatkan beasiswa KIP kuliah
Adapun aktivitas pembelajarannya menurut Esih, Sabtu dan Minggu termasuk hari Rabu dan Jum’at
Kalau untuk aktivitas pembelajaran hari Sabtu dan Minggu, termasuk Rabu siang ada yang belajar komputer dan Jum’at siang ada yang belajar mengaji Qori bahkan ada juga rujukan kegiatan mahasiswa dari Untirta
Media GWI, sebagai lembaga kontrol sosial, mendesak Inspektorat, Aparat Penegak Hukum (APH), serta Kejaksaan Negeri Serang untuk segera meninjau dan melakukan pemeriksaan lapangan terhadap PKBM Nur Assidqi Banten, mengingat hasil investigasi di lapangan termasuk beberapa narasumber ditemukan adanya dugaan, salah satunya dugaan manipulasi data Dapodik, seperti jumlah siswa dan Sarpras.
(Red)
















