Kabupaten Tangerang, detektifinvestigasigwi.com— Kebijakan Camat Gunung Kaler, Udin, S.Ag., M.Si., menuai sorotan dari sejumlah elemen masyarakat. Pasalnya, dalam tiga bulan masa kepemimpinannya di Kecamatan Gunung Kaler, banyak kegiatan pemerintahan yang dinilai berjalan asal-asalan dan tidak maksimal.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Santer!!! Kebijakan Camat Gunung Kaler Dinilai Otoriter dan Tidak Berpihak ke Masyarakat

Berdasarkan hasil penelusuran dan sejumlah keluhan warga, kebijakan Camat Gunung Kaler dianggap belum menunjukkan arah pembangunan yang jelas. Beberapa tokoh masyarakat menilai, langkah-langkah yang diambil justru terkesan otoriter dan tidak melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

“Sejak perayaan HUT RI ke-80, kegiatan Bina Wilayah, PHBI, STQ, hingga kepemudaan dan Karang Taruna, semuanya tampak dilaksanakan tanpa persiapan matang. Bahkan saat pelaksanaan Porkab VI di Kecamatan Pasar Kemis, partisipasi Gunung Kaler terlihat minim dan kurang terkoordinasi,” ungkap salah satu tokoh pemuda yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, muncul isu adanya pemangkasan anggaran kegiatan secara internal tanpa kejelasan penggunaan. Sejumlah pihak juga mengeluhkan sulitnya berkomunikasi dengan camat, lantaran sering kali alasan yang disampaikan adalah sedang mengikuti diklat atau kurang sehat.

Masyarakat menilai kondisi ini sebagai bentuk ketidakmampuan dalam memimpin dan membangun wilayah. “Kami merasa dilecehkan. Masyarakat Gunung Kaler ingin pemimpin yang terbuka, bukan yang seolah menjaga jarak dari rakyatnya,” tambah warga lainnya.

Sebagai bentuk keprihatinan, beberapa tokoh masyarakat berencana membentuk Forum Masyarakat Gunung Kaler Bersatu untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Tangerang, agar segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Camat Gunung Kaler.

Meski demikian, hingga berita ini diterbitkan, pihak Kecamatan Gunung Kaler belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan tersebut. Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui sambungan telepon dan pesan singkat belum mendapat respons.

(Red).

Reporter: Reporter : Marully